Kata itu tidak pernah membenci dan menyalahkan siapa pun. Maka apabila ada kata-kata yang terlihat begitu, minta ampunlah pada diri sendiri karena diri itu menipu kita semua dengan kejeniusannya. Bukannya si jenius diri itu jelek, tapi jenius seringkali tidak dibutuhkan para pembodoh. Karena kita adalah pembodoh, maka selalu minta ampunlah pada diri, agar diri tidak menipu kita sehingga dapat tampak kebenaran kata-kata yang tidak pernah dengan sombong membenci, dan menyalahkan apa-apa dan siapa-siapa.

Tulisan saya memang seperti tulisan remaja FB sok edgy tahun 2010an. Tapi beginilah bentukan saya, “you are what you eat” and I eat trash everyday. Jadi jangan harap tulisan ini sejernih tulisan Hatta yang diisikan Islam dan filsafat, atau tulisan Cak Nun yang piawai menggabungkan budaya dan Islam, atau Muhammad Iqbal dengan gaya aforisme ala penyairnya, atau Gus Dur dengan komedi pluralitas yang mendamaikannya, atau Al-Ghazali <3 Ibnu Rusyid dengan rasionalitas metafisiknya, atau Ibnu Taimiyah yang piawai menghancurkan kesesatan ilmu kalam dan para filsuf, atau Ibnu Bajjah dengan manusia alpha, ghuraba-nya, atau siapa pun yang tulisannya aneh dan tidak dapat secara praktis diaplikasikan pada pembuatan roket untuk dapat memigrasi manusia menuju planet lain.

Karena saya dinodai oleh beragam keanehan huruf secara acak, tidak mampu bertahan di antara satu karena selalu ada perlawanan dan sintesis yang tiada ujungnya, bahkan muak dengan subjektivitas diri sendiri atau kelompok. Maka harap maklumi orang yang diberi makan sampah oleh masyarakat ini, tokoh-tokoh yang disebutkan di atas pun sebenarnya saya tidak tahu pikir dan katanya, saya hanya membaca satu dua huruf, atau melihat satu dua kutipannya di youtube berbagai MV anime dengan latar tulisan yang berisikan mereka disertai lagu-lagu melow.

Karena saya selalu dipaksa untuk turut dalam makan memakan sampah yang disajikan setiap hari oleh benda yang disusun dari nol dan satu, dan tanpa sadar nol satu itu menjadi bentuk candaan, bentuk galauan teman-teman dan saya sendiri mengenai keluhan tidak penting dengan dunia, padahal ada banyak kata-kata yang rindu untuk kita semua baca agar dapat entahlah apa gunanya, tapi setidaknya ada suatu yang dapat menjadi pegangan. Pegangan saat merasa tidur tidak nyenyak karena sepi dan hampanya keabstrakan omong kosong yang disebut jiwa, kata-kata dan tangan tak terlihat yang mendorong untuk selalu berbuat dan mengajak berlari untuk memegang tangan yang lain yang merasakan yang sama.

Maka sekalipun setiap hari kita semua memakan sampah, kita tidak seperti babi yang memakan kotorannya sendiri. Kita selalu memakan sampah dan kotoran dari orang lain yang berarti kita lebih baik daripada babi, tapi tidak lebih baik daripada anjing yang akan mengingat manusia meskipun hanya sekali diberi makan. Kita lebih buruk dari anjing karena kita selalu diberi makan setiap hari tapi tidak pernah mengingat siapa yang memberi makan. Bahkan meski itu sampah, setidaknya kita perlu tahu siapa yang memberi kita.

Karena dengan tahu sampah-sampah dan para pemberi sampah, kita akan semakin terisak dan menghampa, dan kata yang rindu tadi tanpa sadar akan menghampiri kita, menjadi teman, menjadi pegangan, agar kita dapat berlari memegang yang lain, dan sekali lagi entahlah, untuk apa pegangan itu. Dan hampa juga sepi pun tetap akan ada, tapi hampanya kita akan menjadi seperti kata-kata, hampa kerinduan yang rindu akan suatu yang hampa juga.

Maka setidaknya, meskipun kita terus memakan sampah setiap hari, datangilah kata-kata itu.


I am an information system student even though I am actually interested in philosophy. I didn’t take a philosophy degree because I am kind of illiterate and I can’t imagine a response from my parents, also my counselor teacher from high school suggested not to take a philosophy degree.

I’m curious about the development of AI and neuroscience, the economy of the future especially relating to blockchain, and how the world ends. I also like watching movies, anime, or Korean dramas even though Islam really doesn’t recommend wasting my time on them, so I just have intention to learn. Plus I’m used to using a lot of pirate programs.

Now I am trying to be an ethical person but I don’t know how to be like that. I want to pursue utopia combined with Islamic background in the world so that I can feel ’the future’ because I am not really optimistic in my afterlife. And I’m combining with Islamic views because I want to cure my aqida as fast as I can too.

So my main goal is to accelerate the development of technology in the world so that I can see various futuristic things and most importantly I want moderate Islam as the fundamental of these advances because I also want to be good in faith.

So, this blog is a mixture of those kinds of things. If you find that my articles are negative or positive, then maybe you need to pray to Allah to get a neutral mind. Because honestly I didn’t try to be negative or positive. I’m trying to be neutral as 0. And I’m just trying to be a good Muslim even that I knew it’s impossible.

So If you’d like to play Sepak Takraw, feel free to connect with me. Let’s together make Sepak Takraw a mandatory sport for every human being to replace other popular sports and every activity which contains the word ‘sport’ even though it is not a real sport like E-Sport.

Lots of copypasta, copy paste, not filtered, but the most important thing is this is not takwil, there is a source but I forgot to mention.

When there is writing that has no source, try not to read it, stay away from the syubhat of my brothers whom I love for the sake of Allah!

Enjoy your symptoms and regrets uncertainty, contradiction, chaos, paradox, randomness, growth mindset, multiple mental models, anti fragile, systemic thinking, epistemological anarchist