Dingin yang menusuk tulang rusuk
Tak pernah kutau dimana
Bersama si polos ia membusuk

Tuhan sungguh ini begitu dingin
Kakiku mengharap bara api
Nafsuku begitu membara
Pikirku mengingini neraka

Tuhan aku menginginkan kehangatan
Sebelum dingin merusak kepolosan
Sebelum nafsu memburu kedamaian

Kedalamanku terus berperang
Untuk melawan dingin
Kuinginkan cahaya terang
Kudapat hanya sepotong lilin

Aku sekumpulan korek api
Zat-zat dingin nan telanjang
Menunggu dia yang menghangatkan
Bersama api aku mati

Tuhan sungguh ini begitu dingin
Aku harus mendekat pada lilin
Yang kuingin hanyalah kehangatan
Sebelum nafsu membakarku pada ketiadaan

Aku sudah mendekat kepada lilin
Cahaya indah yang aku kira kehangatan
Percikan kecil yang membakar
Kumpulan korek nafsu kedinginan

Sungguh ampuni aku tuhan...
Yang kubutuhkan hanyalah teman
Yang kuinginkan hanyalah perempuan