Mengapa banyak yang suka lemak
bukankah itu adalah 'cadangan' dari yang sesungguhnya?
Yang bertumpuk menjadi kehinaan.

Kekenyalannya,
susah dicernanya,
keenakannya,
semuanya menjijikan.

Atau bukan karena enaknya tapi begitu 'cadangan'nya ia
hingga banyak yang mencintainya,
walau sudah tau tak berguna,
sebagai pelengkap,
dan kalau tak dipakai hanya bisa menggerutu menjadi penyakit,
memberatkan,
melipat kulit.

Memang beginilah si lemak,
cadangan yang menyusahkan,
sedikit sekali kebermanfaatannya

Tak mungkin ia bisa mengisi posisi,
karena posisi sudah diisi yang paling mulia,
yang paling cerdas,
maha karbohidrat.

Dan bahkan di antara karbohidrat yang termulia,
apabila terlambat pun ia juga menjadi cadangan,
menjadi lemak.

Kenyal yang dianggap enak?
Atau beginikah cara manusia mencintai si lemak.
Yang paling menyusahkan pun, Tetap dibuat enak?