Setiap orang memiliki inspirasinya masing-masing. Sekelam apapun hidupnya ia pasti memiliki inspirasi yang berasal dari referensi. Maka hal aneh yang saya rasakan adalah bagaimana mungkin cukup banyak orang yang membatasi referensinya hanya karena ia ditakutkan oleh suatu yang menjadi inspirasinya. Meskipun ketiadabatasan referensi juga merupakan salah satu hal yang lahir dari ketakutan. Maka ketakutanlah sebenarnya sumber dari segala sesuatu itu.

Egois apabila hanya ketakutan saja yang disebut menjadi sumber dari segala sesuatu. Banyak orang memandang segala peristiwa terjadi karena sebab akibat dan oleh karenanya mereka merasa selalu ada sebab asal. Padahal yang disebut sebagai sebab asal pun tidak dapat dibuktikan dan hanya akan melahirkan kecacatan logika dan kontradiksi yang terus memicu perdebatan yang tak kunjung usai. Seakan-akan hanya ada satu jalan dan bersifat linear.

Sehingga untuk menyederhanakan berbagai macam masalah yang tidak dapat dibuktikan kesahihannya secara logis, saya lebih memilih pendekatan circular. Bahwa bukan hanya 1 hal, melainkan ada aspek-aspek lain yang terikat sehingga tidak bisa dikatakan bahwa yang 1 itulah yang merupakan sebab asal. Bukan berarti saya menyimpulkan bahwa tidak ada sebab asal, namun karena sebab asal tidak dapat dibuktikan secara logis, saya mengambil pendekatan secara circular yang berarti ini hanyalah model untuk menggambarkan sesuatu yang sebenarnya terjadi dengan tujuan menyederhanakan sesuatu agar lebih mudah dipahami. Dan inilah yang disebut berpikir secara “sistem”.

systems-thinking

http://www.berrykersten.nl/?p=491

Kembali lagi pada persoalan inspirasi. Bahwa inspirasi yang saya lihat merupakan suatu komponen sistem yang berkaitan erat dengan segala peristiwa yang terjadi dan akan terjadi. Berdasarkan berpikir secara sistem, pandangan saya tentang inspirasi ini tidak dapat dikatakan sebagai solusi. Karena untuk mencapai efektif dan efisien diperlukan indikator yang jelas berserta penjabaran masalah yang jelas. Namun karena masalah inspirasi ini saya asumsikan erat kaitannya dengan manusia yakni definisi masalahnya berbeda-beda tergantung setiap orang, maka tujuan dari berpikir secara sistem yang saya lakukan ini adalah untuk proses pembelajaran dan semoga saja bisa memberikan insight atau pemahaman lebih agar dapat mengurangi dampak-dampak yang tidak diinginkan.

Perlu ada hipotesis atau dugaan sementara sebelum menjelaskan permasalahan inspirasi lebih detail karena adalah kesalahan besar untuk berteori sebelum memiliki data. Agar tulisan ini terlihat seperti bersifat sains, maka saya juga berangkat dari hipotesis mengenai masalah inspirasi yang akan saya jabarkan. Dan latar belakang utama saya menulis hal ini tidak lain hanyalah untuk keperluan yang bersifat efektif, efisien, dan produktif. Dan efektif, efisien, dan produktif yang saya pahami akan saya jelaskan selanjutnya.