Budak,
Entah mengapa ia dibanggakan
Entah mengapa ia dikucilkan.
Para pembenci perbudakan
Bukankah mereka ini diperbudak?
Dengan ceramahnya,
Lawanlah kejahatan
Lawanlah ketakutan
Lawanlah ketidakadilan
Mereka ini budak siapa?
Menghalang-halangi yang lain untuk diperbudak
Sedang mereka sendiri diperbudak
Oleh siapa?
Mereka diperbudak?
Tentunya oleh Sang penakut
Sang penakut selalu berkata yang lain dari dirinya
Karena itu ia disebut Sang penakut
Para pembenci perbudakan,
Mengagungkan keberanian
Keberanian si penakut
Selalu menyimpang
Dari jati nya
Karena ia kamboja
Yang berbau busuk
Dan sendirian di tengah hutan.
Sang penakut
Sang penakut tak butuh jati
Maka ia kotbahkan
Pada pembenci perbudakan
Untuk jangan memperbudak
"Merdeka!!!"
Omong kosong sang penakut
Semuanya hamba dan budak Sang penakut
Tidak ada pejuang perbudakan
Tidak ada penolak perbudakan
Budak adalah yang paling mulia
Tak bisa menerka si Sang Penakut
Bukankah memang semuanya budak dari ketakutan?
Ketakutan akan kebaikan
Ketakutan menjadi statis
Ketakutan menjadi busuk,
Seperti kamboja
Dan pada akhirnya semua diperbudak jati
Ya, Jati
Yakni sang Penakut
Maka penolak perbudakan sama saja
Dengan sang penakut
Semuanya berlandaskan Sang Penakut
Maka ia besarkan perjuangan itu
Perjuangan semu sang penakut
Untuk melawan ketakutan
Untuk melawan perbudakan
Padahal ia sendiri diperbudak
Ya, oleh Si jati busuk itu
Maka ia takut menjadi budak
Ia takut menjadi busuk
Ia takut menjadi keledai
Ia takut menjadi tuhan
Ia takut untuk baik
Lagian si baik itu
Bukannya hanya tipuan
Sang penakut?
Karena si baik, mereka percaya
Bahwasanya mereka tidak takut
Duh..
Si baik itu ciptaan sang penakut...
Makannya, tak perlulah berlagak sok pejuang
Tak perlulah berlagak sok menolak perbudakan
Kau sendiri diperbudak
Dan tidak ada salahnya diperbudak
Tidak ada salahnya berjuang
Jangan menghina si penakut
Semua yang ada pada kau dari Sang penakut
Takut ia terganti
Takut ia tidak diibadahi
Berlagak seakan menjadi tuhan
Sang penakut itu
Menyerukan ketakutan
Menyerukan kebahagiaan
Kebahagiaan itu...
Bukankah ia produk ketakutan juga?
Kau takut untuk sedih
Maka kau cipta bahagia
Maka sungguh Sang penakut adalah sumber dari segalanya
Jadi janganlah tolak perbudakan
Teruskanlah perbudakan
Karena itu pesan Sang penakut
Takutilah satu
Takutilah yang satu
yakni Sang penakut
Dan apa salahnya menjadi budak
Bila semuanya diperbudak oleh rasa takut
Bahkan diantara rasa takut,
Bukannya kita selalu menipu
Hendak menjadi si jati,
Si penipu
Padahal kita hanyalah bangkai
Si busuk dan penakut