Sorot mata mana yang merayu
Penuh bias dari harapan
Seakan tersenyum menyimpan luka

Baginya luka tak berbeda
Tapi hanya ia yang kecewa
Yang tampil apa adanya

Dan mengapa semuanya percaya
Dan apa salahnya untuk percaya
Bahwa semua hanyalah hamba

Mata mana yang kecewa
Mata mana yang tampilkan luka
Tak ada bedanya
Dengan semua yang bahagia

Dan bahagianya hamba
Begitu kerdil, begitu sia-sia
Untuk melihat dan bertemu
Dengan mata yang penuh kecewa

Dan mengapa semuanya percaya
Dan apa salahnya untuk percaya
Sorotanlah yang dicarinya
Untuk membiaskan segala tatapan
Penuh luka dan tanda tanya

Untuk yang tak bisa meresap cahaya
Ialah yang sebenarnya diliputi cahaya
Siapa yang merindukan cahaya
Dan ingin membiaskan pada matanya
Ialah yang akan jatuh dalam gelapnya cahaya

Maka aku,
setidaknya yang mencicipi sedikit cahaya,
Tidak takut pada kegelapan
Melainkan takut pada sorotan yang hanya dipenuhi cahaya

Karena cahaya itu lurus
Begitu cepat
Tanpa perantara
Dapat dibiaskan
Dapat dipantulkan
Begitu menipu

Maka yang paling beruntung
Bukanlah ia yang penuh cahaya
Melainkan ia yang gelap
Yang diliputi sedikit cahaya

Namun sayangnya,
Gelapku tak mampu,
Menerima sedikit pun cahaya