Pekerja seni adalah lacur rupawan
Menyaingi ia yang agung
Tidak tahu warna
Darimana asalnya
Hanya nol dan satu

Ia jual anaknya
Mencoret dari KKnya
Diberikan pada dukun
Ditanya bagusnya diapakan

Dukun menjawab,
Ganti saja namanya
Tidak perlu dibuang
Sebut saja ia karya

Lantas kau bisa jual ia
Si karya itu akan jadi uang
Dan kau tidak akan kelaparan

Pekerja itu mengiayakan
Karena ia kelaparan
Bukan lapar fisik
Tapi lapar kuasa

Kuasa atas dirinya
Kuasa atas angka
Kuasa atas nol atau satu

Anaknya dijual
Darahnya dijual
Suaranya dijual
Lukisannya dijual
Ketikannya dijual
Tenaganya dijual
hidup mati selnya dijual

Hingga tak bisa ia bedakan
Mana dibuang
Mana dijual

Dan persetan ia
Karena lapar
Maka ia harus makan
Dan karena harus makan
Ia harus menjual pula
Buang atau jual
Ia tak bisa bedakan

Dan ia bertanya
Apakah aku menjual
Apakah aku membuang
Terhadap aku sendiri

Dan apa bedanya
Tiap saat selnya mati
Ia merasa terbuang
Menjual dapat uang

Menjual dapat kenyang
Membuang tak dapat apa-apa
Membuang itu spontan

Tapi kenyangnya dia
Kenapa sama dengan membuangnya
Yang tak dapat apa-apa

Kerjanya itu spontan
Jualannya itu spontan
Jual diri
Buang diri

Apa bedanya pekerja seni
Dengan jual dan buang
Bukannya sama-sama mati

Betapa jahatnya ia
Menjual anaknya sendiri
Membuat dan menjual
Membuat dan membuang
Dirinya sendiri

Lagi-lagi
Menjual dan membuang
Apa bedanya

Bukannya,
Membuang itu melegakan
Tak perlu dapat uang
Tak perlu dapat kenyang
Tak ada kelaparan

Jual dan buang
Apa bedanya
Pekerja seni
Menjual karya
Membuang karya
Menjual anaknya
Menjual dirinya

Bukannya itu semua
Kerjaan dari pelacur?
Apakah,
Semua pelacur adalah pekerja seni?

Atau
Semua pekerja seni adalah pelacur
Bukankah sama saja,
Menjual atau membuang?```