anakku, kamu adalah kutukanku
tidak perlu seperti yang lain
kamu harus sadar sedari awal
tentang pengabaian sensual
jangan kau mabuk
dengan anggur, wanita, atau permainan
mabuklah dengan rasa kesia-siaan
tantanglah yang ingin membuatmu bahagia
heroisme paling luhur bukanlah memberi
bukan pula membangun atau mencinta
menghancurkan adalah rasa paling luhur
karena itu bagian dari kecewa dan dicinta
karena aku dapat menggantimu sesukaku
marahku adalah bentuk mencintaimu
saat yang ada dibenakmu hanyalah penyanggahan
sanggahan akan ketiadaan dirimu
jangan kau berpikir
tapi rasakanlah pengakhiran itu
pandangan pertamamu akan kehampaan
yang paling manis tapi tidak giung
bila maksudmu hanya ingin menyentuh
kau ini tidak lebih dari sekedar pengintip
kehusyukan dari kelengahanmu
pengabaian perang dan penderitaan
teriakanmu itu semu
selayak menganggurkan kepengecutan
kelemahan luar itu kau butuhkan
untuk mendukung autokratmu
yang manis tapi tidak giung
kau bertanya-tanya
sejauh melihat ke yang sepi
sekaligus berteman dengan yang hampa
kamu boleh membebaskan
bila merasa merugikanmu
tapi itu buru-buru dan sembrono
perjuangan akan kemalasan
bila penambahan waktu
membuatmu tambah rugi
jalanlah ke kekosongan itu
cobalah sepi yang abadi