Rhyme

Tujuan akhir dari setiap makhluk hidup adalah untuk beristirahat. Maka saat makhluk hidup mencoba untuk bekerja, tidak akan pernah tercapai efektifitas, efisiensi, atau produktivitas. Karena semuanya hanya menuju pada istirahat. Saat ada makhluk hidup yang merasa perlu bekerja, disaat jati dirinya adalah istirahat, semua itu akan memunculkan terus keanehan-keanehan. Dan keanehan-keanehan selalu menimbulkan kesenjangan. Sehingga setelah mendapat perasaan untuk bekerja, manusia harus membangun sesuatu, menciptakan sesuatu. Yang selalu efektif, yang selalu efisien, yang selalu produktif....

yang jelek dijadikan monokrom seakan-akan hitam putih itu indah warna primer dicemooh dinggap warna pasaran monokrom katanya menajamkan makna sedang warna primer tidak monokrom memancarkan misteri sedang warna primer buah dari kepalsuan warna primer kira ia paling menarik banyak warna dan tak hanya hitam putih terlihat jelas di perkumpulan menimbulkan keceriaan warna primer kira ia selalu bahagia tak ingin jadi monokrom yang menampakkan kemuraman, kekosongan, dan kesedihan tiap jenis menuntut kespesialan ntah karena ia tak berguna ntah karena ia terlalu berguna dikiranya beda adalah menjadi benar dikiranya sama adalah menjadi lebih benar jenis adalah pengemis kespesialan menuntut perlakuan berbeda menuntut perlakuan sama merasa paling mulia tanpa dirasa, ada banyak hal yang sama ada banyak hal yang beda

Barangkali iklas itu seperti petani Mengasihi tak pernah membinasai Punya pegangan teguh Memburu siapa yang harus dibunuh Para hama yang mengganggu Diberinya siapa saja Yang miskin juga yang kaya Yang sedih juga yang bahagia Para manusia Yang membunuh juga yang dibunuh Barangkali iklas itu seperti programmer Mencipta dari huruf-huruf tak bermakna Sampah yang dijadikannya karya Interaksi antar padat dan cahaya Memberi nafas kematiannya Dijadikannya apa saja Putaran penuh kebisingan Jeritan-jeritan ketikannya Untuk para manusia Yang haus akan hubungan dan cerita Barangkali iklas itu seperti psikolog Menghanyutkan kesepiannya Pada cerita cerita jenius Yang merasa dirinya bukan jenius Para manusia sakit jiwa Didengarkannya apa saja Yang telanjang dan penuh dusta Yang tak perlu disembuhkan pun Semuanya disembuhkan Kecuali dirinya Barangkali iklas itu memberi dan menjadi Tak peduli siklus dan materi Tentang apa yang diberi akan menjadi Karena semuanya telah dan akan mati

mereka bilang aku palsu kata mereka aku berbeda di dunia nyata atau di dunia kata di dunia nyata aku tampakkan senyum di dunia kata aku tampakkan ragu padahal siapa yang tahu bahwasanya aku menipu di dunia kata sedang aku benar di dunia nyata siapa juga yang tahu murungku di dunia nyata adalah hasil manipulasi senangku di dunia kata adalah hasil manipulasi juga ilmu logika dan probabilitas kata tak bisa meramal sikapku kau mungkin benar satu dua dan kau mungkin benar semuanya tapi itu hanya mungkin dan boleh jadi begitu bila aku menginininya begitu

Kata apa yang dulu paling membuatku luka, aku gatau Aku cari dan aku tetap ga tau Seenggaknya saraf idiomatisku ngerasa bahwa aku pernah ngerasa luka tapi aku gatau kata mana dan kata siapa yang membuatku luka Jika semuanya tergerak oleh sistem saraf yang secara impulsif memutuskan dan merencanakan menganggap pasti sesuatu, menuhankan indera menuhankan perasaan menuhankan ketakutan maka sistem saraf dan konspirasinya dengan sistem otaklah yang perlu disalahkan atas kelupaanku terhadap luka Sistem pertahanan diri katanya Tapi jahat sekali bahkan yang dinamakan untuk melindungi untuk mengasihi melahap sesuatu yang seperti luka Atau bukan melahap tapi menyembunyikan bukankah sama saja?...

When the times comes You said that you wanna go home To bear such peculiar nature By the first time you step into the ocean Collecting every single stone Which you marked a wonder You carry every single stone That you consider a miracle Fulfill all your pockets Until they incriminated You are go under your world Stay in the depth Until you forget to breathe And to rise to the surface You get used to not to breathe Too comfortable collecting stones Until you are tired And ask why collecting stones You convince yourself The stone is something valuable Never been found by anyone Who faces peculiar feelings You walk along the ocean Until you find a place Where many like you Collecting stones But their faces did not shine Like a pearl smile And so is your face you find Then you said that you wanna go home You believe in yourself Home is not where you're come from Home is somewhere you're supposed to be And after looking out that scent now you realized Where you're from and where you're supposed to be is doesn't matter To collect stone, to collect sand What's the difference?...

Senjang senjang Aku makan kamu tiduran Senjang senjang Aku mata keranjang kamu beriman Senjang senjang Aku menikmati kamu mati Bodohnya ia yang peduli tentang senjang Tak ingin senjang tapi ia membuat dirinya senjang Ada pemikiran maka harus ada yang dipikirkan Pemikir tak ada bila tak ada yang dipikirkan Bila semuanya menjadi yang dipikirkan, siapa yang pemikir? Karena ada pemikir dan yang dipikirkan, bukankah itu kesenjangan? Oh si senjang ini sangat mutlak Bajingan yang keenakan Cuman si tolol yang memikirkan senjang Ia yang bangga memikirkan senjang Juga sudah membuatnya senjang Senja atau senjang Sama-sama tak bisa diharapkan Selalu ada lompatan Selalu ada kegelapan Selalu ada keorenan Yang membuatku tertunduk lesu, darimana si oren, darimana lompatan Bukankah hanya oren , dan tiada kesilauan itu enak Karena dingin saling menghangatkan Dari terang menuju gelap Oren yang polos dan bodoh Siapa yang ingin cahaya dan gelap terus?...

Mengapa banyak yang suka lemak bukankah itu adalah 'cadangan' dari yang sesungguhnya? Yang bertumpuk menjadi kehinaan. Kekenyalannya, susah dicernanya, keenakannya, semuanya menjijikan. Atau bukan karena enaknya tapi begitu 'cadangan'nya ia hingga banyak yang mencintainya, walau sudah tau tak berguna, sebagai pelengkap, dan kalau tak dipakai hanya bisa menggerutu menjadi penyakit, memberatkan, melipat kulit. Memang beginilah si lemak, cadangan yang menyusahkan, sedikit sekali kebermanfaatannya Tak mungkin ia bisa mengisi posisi, karena posisi sudah diisi yang paling mulia, yang paling cerdas, maha karbohidrat....

kamu pikir kamu gas mulia bukan, ia stabil tak perlu berikatan dengan unsur lain mati muda, karena paling mulia tapi kamu kamu itu air murni yang hanya ingin jadi gas mulia pengecut, tak berani mati muda kamu itu air murni kerikil lagi setetes tinta itu lagi hanya itu saja kamu keruh dan besok kamu tidur lagi jadi air murni lagi tapi terus begitu si kerikil dan si tinta kamu tidak berani mati hanya berani tidur dan jadi murni lagi tidak ada gas mulia murni ia tidak berikatan karena ia ingin mati mulia mati muda tapi kamu kamu air murni hanya bisa ikut gravitasi tak berani mati gravitasi ini preman preman pengampun kamu tapi saat ia jadi debt colector kamu juga tak bisa apa-apa namanya juga air murni hingga tersisa black hole pun kamu tak tau mau jadi apa tak berani mati muda seperti para gas mulia

Imbuhan ke an Dan kebajinganan Apa yang lebih indah Daripada kata berimbuhan Imbuhan tak bereksistensi Kata pusat yang biasa 2 unsur tak saling kenal Yang disatukan suratan Yang mengubah suatu yang biasa Menjadi suatu yang bermakna Ulah siapa ? ,,, Bukan kata pusat yang biasa Bukan pula imbuhan tak bermakna Bukan juga pencampuran secara tak sengaja ,,, Itu semua hanyalah karena rasa Rasa yang timbul dari ilusi Suatu abstrak yang benar benar sia sia Rasa yang menjadikannya indah Sehingga benar tak pernah menjadi indah Salah pun bila ada menjadi indah Lagian memangnya si benar itu ada ?...