Kesedihan di Pagi Hari
Dingin yang menusuk tulang rusuk Tak pernah kutau dimana Bersama si polos ia membusuk Tuhan sungguh ini begitu dingin Kakiku mengharap bara api Nafsuku begitu membara Pikirku mengingini neraka Tuhan aku menginginkan kehangatan Sebelum dingin merusak kepolosan Sebelum nafsu memburu kedamaian Kedalamanku terus berperang Untuk melawan dingin Kuinginkan cahaya terang Kudapat hanya sepotong lilin Aku sekumpulan korek api Zat-zat dingin nan telanjang Menunggu dia yang menghangatkan Bersama api aku mati Tuhan sungguh ini begitu dingin Aku harus mendekat pada lilin Yang kuingin hanyalah kehangatan Sebelum nafsu membakarku pada ketiadaan Aku sudah mendekat kepada lilin Cahaya indah yang aku kira kehangatan Percikan kecil yang membakar Kumpulan korek nafsu kedinginan Sungguh ampuni aku tuhan....