Rhyme

Kadang aku bukanlah aku Setan yang terpenjara Dibalik tampannya solekan keimanan Demi nafsu memburu pujian-pujian Iblis iblis itu tahu Bahwa setan setanku suka pujian Maka setanku terus terbawa nafsu Menirukan apa apa yang dikhotbahkan Setanku yang lain mendewakan pengetahuan Dikeruknya apa saja dari hasil pengetahuan Dibuatnya setan-setan lain mengikutinya Terciptalah lingkaran setan yang tiada habisnya Setanku yang lain menyukai keindahan Dihisapnya puting-puting kesendirian Dilepehnya hiasan kemanusiaan perkumpulan Dirombaknya tabel-tabel hukum keagamaan Aku jadi lupa siapa aku Toh kenapa juga harus menanyakan siapa aku Setan-setan ini suka bermain Biarlah aku jadi permainannya Tapi jangan sampai kalian tidak ada Disaat aku menginginkan kalian ada Dan jangan lupa aku sering jadi permainanmu Maka kalian juga harus jadi permainanku

Doa yang selalu aku panjatkan dengan serius dan khidmat, setelah aku mendengar doaku dipanjatkan orang lain, rasanya doaku terlalu rendah dan tidak berbobot. Jadi benar rupanya doa dan harapan itu sebaiknya disimpan saja di dalam hati dan pikiran. Karena apabila dilafalkan, disuarakan, diucap bersama-sama, doa dan harapan itu rasanya hanya angan-angan belaka. Karena segala yang di keluarkan aku kira merupakan buah dari nafsu dan keegoisan. Mungkin itu sebabnya doa kita semua jarang terkabulkan....

17 tahun Dan aku masih gatau harus ngapain Apa yang aku mau Untuk siapa dan apa Aku menjadi Yasudah Aku putuskan Aku akan menjadi Aktor film ***** ... Pak Buk Doakan aku ya Lah, kok aku dimarahin gini ? Bukannya kalian bilang semua itu harus punya tujuan? Kok tujuan aku direndahkan Katanya harus selalu ada tujuan Tapi tujuan yang tak sesuai dengan kalian Kalian tertawakan dan hinakan ... Aku hilangkan tujuan yang kalian hinakan Aku kembali ke tak bertujuan Kalian marahi aku Terus dihubung-hubungkan dengan tuhan ....

Dibuang sayang Tugas B. Indonesia Tema 1 : Persahabatan, Percintaan, dsb. Tema 2 : Bebas 1. Kejancukan Teman Untukmu rekan seperjuangan Yang punya banyak hutang Nan tak kunjung dibayar Tak punya belas kasihan Untuk wadah uang yang selalu meriang Berebut kecengan Sampai timbul perpecahan Mengakibatkan hutang tak dibayar Ku rela.. Dompetku tak bernyawa Waktuku terbuang manja Asal persahabatan kita tak reda Asal kau mentraktirku ke sana Ku bahagia.. Saat kita tertawa bersama Tak kenal masalah jagat raya Walau keadaan tak selalu sama Di dunia yang hanya sementara 2....

Keretakan hubungan tidak dapat diperbaiki Kehancuran bisa dibangun ulang Namun tidak dengan keretakan Tidak ada yang tega menghancurkan Dan tidak ada yang bisa diperbaiki Tambalan tambalan hanya bersifat sementara Dan waktu sebagai tokoh antagonis Selalu memainkan perannya Menghancurkan semua tambalan Dan berusaha memperlihatkan keretakan apa adanya Keretakan merupakan bagian dari semesta Dan semesta ingin keretakan sebagaimana mestinya, apa adanya Karena keretakan memainkan peran dengan baik Menunjukan tanda-tanda Dan tanda-tanda ada untuk siapa saja yang mencari Dan yang hendak mencapai hubungan sejati Namun kesejatian itu....

Saat sesuap nasi padang datang Terkunyah kunyah Tergiling giling Lalu didorong pada terowongan sunyi Bernama kerongkongan Ia tak pernah lelah ataupun kecewa Dengan sikap sekelilingnya Ia rela masuk ke saluran yang menyepikan Ia rela dipecah hingga molekulnya saja Demi bertemu dengan sel yang membutuhkan Ia menutrisi dan merangsang Ia bercinta dengan berbagai enzim Ia digilir dan tak suci Kehidupan tak kenal lelahnya Yang manusia manapun tak pernah menganggapnya Apabila tak lagi butuhkan Bagian lainnya dibusukkan Dianggap kotor dan dikucilkan Dan hingga sampai waktunya dibuang Tapi bagiku Kau pahlawanku Kau menguatkanku Kau sempurnakan aku *Btw sahur pake nasi padang bikin ga enak perut

Aku adalah burung gagak Yang mencari kebebasan bahkan kekuasaan Terbungkam di penjara bernama kehidupan Aku adalah burung gagak Terbang membawa pesan Ke tempat yang ditujukan Kembali pada rutinitas yang menjenuhkan Selalu menjadi suruhan Aku adalah burung gagak Bukan karena kesetiaan Melainkan tak punya pilihan Demi cacing yang mempertahankan kehidupan Aku adalah burung gagak Bukan kakatua yang menawan Atau elang yang rupawan Yang dengan jati dirinya bisa melawan Seumur hidup kuselalu bertahan Namun yang kuingin hanyalah kebebasan Dan sepertinya tuhan mengijinkan Untukku keluar kandang Temanku berkata patuhi atasan Namun persetan Aku punya kebebasan Aku berhenti dari membawa pesan Aku terbang penuh kesenangan Aku punya kebebasan Lalu aku terhenti kebingungan Mencari arah jalan pulang Namun Dengan kebebasan Aku tak perlu arah pulang Semuanya adalah tempat tinggal Yang harus kucapai sekarang adalah kekuasaan Sekali lagi aku terbang penuh kebebasan Mencapai asap yang menggairahkan Kucapai asap kekuasaan Dan kuhirup harumnya ketamakan Aku adalah burung gagak Keteriakan dengan penuh kebanggaan Dan aku kepusingan....

Kemunafikan Tulisan Pernahkah kalian merasakan ? Saat bersenang senang Di belahan bumi yg lain, Spesies kita yang menderita Tanpa pengetahuan, tanpa kepercayaan, tanpa kesenangan Dikala kita mengejar matahari Tertawa kesana kemari Kita menutup mata akan kesedihannya Kita dibuat tuli akan teriakannya Dimanakah letak kebinatangan ? Dikala kita berusaha memenuhi materi Dikala kita mencari kepuasan pribadi Dikala kita menikmati pemandangan pagi hari Kita takjub pada keindahan ciptaanNya Tapi kita mengabaikan ketidakindahan ciptaannya, Kerusakan ciptaannya, Penderitaan yg dibuatnya Kita menutup mata akan kefanaannya Lalu kita berdoa Karena kita lemah Tak mau bersusah payah Meringankan beban mereka Saat kita sadar akan kesenangan dan kebodohan Kita tahu bahwa kesenangan membutakan Sedang kepercayaan membodohkan Kita sadar Dan berakhir pada keragu-raguan Keragu-raguan yang meyakinkan Yang membawa pada penyesalan Dan saat penyesalan datang Kita merayu dan mengadu Dengan kehendak kita Kita menyalahkan kehendakNya

Kadang aku bertanya Tangisku untuk apa Dan untuk siapa Aku menangis karena aku ingin menangis Selayaknya hidup Untuk apa Dan untuk siapa Aku tidak peduli Aku hidup karena aku ingin hidup Semesta pun memaui keinginanku Keinginanku meniscayakanku untuk mencipta Maka aku mencipta bahagia sedih dan berani takut Aku hidup untuk mencipta Aku hidup untuk dicipta Aku hidup untuk dicinta

Mengapa konstanta pendirian selalu berubah ubah Mengapa rumus kedamaian tidak pernah ditemukan Mengapa titik ekuivalen kebahagiaan tidak pernah berlangsung Mengapa kebenaran harus selalu ditegakluruskan Mengapa manusia penuh kontradiksi Mungkin karena manusia tidak ingin menjadi manusia Melainkan mereka ingin menjadi tuhan